Jaga hati itu sangat susah! Jika hati terjaga, insyaALLAH semuanya akan baik. Jaga hati itu banyak cara, pilihlah yang mana mudah. Rosakkan hati juga banyak cara, janganlah dipilih walaupun satu cara.
Tuesday, 11 October 2011
SARANGHAE MIN YU & YU SUN ~ 2
“Yu Sun ! kenapa semalam kau bagi tahu kat cikgu aku kacau kau ?, kau tak boleh tutup mulut ke, sampai kau bagi tahu kat cikgu, apa masalah yu sun sebenarnya”.
“Suka hati akulah nak bagi tahu yang kau sibuk apa hal, memangpun kau selalu kacau aku, macam tak ada awek yang lain yang kau nak kacau asyik aku jeh yang kau buli”.
“Tolong sikit yeh yu sun, aku bukan selalu nak kacau kau, yang kau perasan sangat tuh kenapa ?”, semakin geram hati min yun terhadap yu sun, kalau ikutkan hatinya mahu saja dia nak bagi pelempang.
“Lain kali kalau nak kacau, cerminlah sikit muka kau tuh, macam kacak sangat sampai aku nakkan kau, hish2 semoga dijauhkan kau dan aku”.
“Bukan main jual mahal kau yeh yu sun, macamlah kau saja awek cun kat sekolah ini, ramai lagi awek yang cun dari kau, memang dasar awek perasan”.
“Malas aku layan kau nih min yun memang suka cari gaduh dengan aku, baik aku pergi ke kelas sebelum loceng berbunyi dari aku buang masa aku kat sini, baik aku angkat kaki dulu sebelum ada perang besar berlaku”, semakin menyampah yu sun ketika ini bila melihat perangai min yun terhadapnya.
“Pergilah apa aku peduli, dari tadi tak puas asyik nak kenakan aku macamlah rupa aku nih hodoh sangat, tak apa lain kali aku akan buktikan yang aku bukannya teruk sangat sampai tak ada awek tak nak kat aku”.
Yu sun berlalu begitu saja dengan wajah yang merah membara bila mendengar bebelan min yun terhadapnya.
Alamak loceng dah berbunyi baik aku pergi cepat ke kelas kalau tidak memang kena denda lagi dengan cikgu garang, nasib baiklah cikgu aku tuh cantik biar garang macam manapun tak lah sakit hati dibuatnya, sempat lagi min yun memuji kecantikan dan kegarangan cikgu rehana terhadapnya.
~~~ akan bersambung....
SARANGHAE MIN YU & YU SUN ~ 1
Di hati ini telah bermula kasih n sayang walau hadir seketika walau dalam usia kita masih muda lagi, terkadang ia akan berkekalan dan terkadang ia hanya cinta sementara. Teringat kenangan lalu, mengimbas kenangan itu lalu mengimbau detik aku dan dia, menyelami apa kata hati lalu ia berlagu sepi nan indah, hati berkata inikah cinta untuk aku ataupun cuma sandaran untuk aku mengenal erti cinta antara kau dan aku.
****
“Cikgu, min yu kacau saya", dengan suara keras yu sun mengadu pada cikgu rehana.
“Min yu, kenapa selalu kacau yu sun, awak tak ada kerja lain ke nak buat, pergi buat kerja sekolah yang cikgu suruh”.
“Baiklah cikgu", min yu berkata tapi dalam hati dia merasa sakit hati pada yu sun.
Nanti kau yu sun sampai hati kau bagi tahu cikgu, aku kacau sikit pun tak boleh mentang2lah dia awek cun kat sekolah aku, berani dia bagitahu kat cikgu, awas kau yu sun balik dari sekolah aku akan ajar kau biar padan muka kau tuh perasan cun sangat.
“Min yu dah siap kerja sekolah, dari tadi cikgu nampak bukan main jauh mengelamun, awak nih min yu kalau tak mengelamun memang tak sah, siapkan kerja tuh sebelum pulang, nanti cikgu denda kalau tak siap”.
“Baiklah cikgu !, cikgu aku nih pun satu bukan main garang, tak boleh aku nak senang sikit ada2 saja yang tak kena”.
Apalah malang nasib aku hari ini, dua kali kena tegur dengan cikgu, ini yu sun punya pasallah aku kena marah dengan cikgu, tak apa ada ubi ada batas lain hari bolehlah aku balas.
~~~akan bersambung.....
Sunday, 9 October 2011
‘Ainul Mardhiyah, Bidadari Tercantik untuk Mujahid Fillah
‘Ainul Mardhiyah adalah nama seorang bidadari paling cantik di surga. Secara harfiyah, ‘Ainul Mardiyah adalah “mata yang diredhai” atau “mata yang disukai”.
Diceritakan dalam suatu kisah yang dipaparkan Al-Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid:
Suatu hari ketika kami sedang bersiap berangkat perang. Aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat. Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At-Taubah:111:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka”
Selesai ayat itu dibaca, seorang remaja berusia sekitar 15 tahun bangkit dari tempat duduknya. Anak muda ini anak orang kaya. Ia baru saja mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah meninggal. Ia berkata:”Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan sorga untuk mereka?”
“Ya, benar, anak muda!” kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:”Kalau begitu saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan surga.”
Anak muda itu lalu mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan jihad fi sabilillah. Hanya kuda dan pedangnya yang tidak disedekahkan.
Ketika pasukan akan segera berangkat, anak muda itu datang lebih awal. Dialah orang yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga kami bila sedang tidur.
Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak: ”Hai, aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah…!” Kami menduga ia mulai ragu dan pikirannya kacau. Kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah itu.
Ia menjawab: “Tadi sewaktu aku sedang mengantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata: “Pergilah kepada ‘Ainul Mardiyah.” Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan di pinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan indah. Manakala melihat kedatanganku, mereka bergembira seraya berkata: “Inilah suami ‘Ainul Mardhiyah…”
“Assalamu’alaikum” kataku bersalam kepada mereka. “Adakah di antara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?” Mereka menjawab salamku dan berkata: “Tidak, kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu!”
Beberapa kali aku sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik, tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku meneruskan langkah.
Akhirnya aku sampai pada khemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: “Hai ‘Ainul Mardhiyah, ini suamimu datang …!”
Ketika aku dipersilakan masuk, kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia berkata: “Bersabarlah, kamu belum diizinkan lebih dekat kepadaku, karena roh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu.”
Anak muda melanjutkan kisah mimpinya: “Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid! Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama”.
Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan melanggar mereka. Selesai pertempuran, aku mencoba meneliti, kulihat anak muda itu penuh luka di tubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga rohnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia.
(Sumber: Irsyadul ‘Ibad Ila Sabilir Rosyad lisy Syaikh Zainuddin bin Abdul Azizi bin Zainuddin al-Malibari. Terjemah: H. Salim Bahreisy ).*
Diceritakan dalam suatu kisah yang dipaparkan Al-Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid:
Suatu hari ketika kami sedang bersiap berangkat perang. Aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat. Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At-Taubah:111:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka”
Selesai ayat itu dibaca, seorang remaja berusia sekitar 15 tahun bangkit dari tempat duduknya. Anak muda ini anak orang kaya. Ia baru saja mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah meninggal. Ia berkata:”Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan sorga untuk mereka?”
“Ya, benar, anak muda!” kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:”Kalau begitu saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan surga.”
Anak muda itu lalu mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan jihad fi sabilillah. Hanya kuda dan pedangnya yang tidak disedekahkan.
Ketika pasukan akan segera berangkat, anak muda itu datang lebih awal. Dialah orang yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga kami bila sedang tidur.
Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak: ”Hai, aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah…!” Kami menduga ia mulai ragu dan pikirannya kacau. Kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah itu.
Ia menjawab: “Tadi sewaktu aku sedang mengantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata: “Pergilah kepada ‘Ainul Mardiyah.” Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan di pinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan indah. Manakala melihat kedatanganku, mereka bergembira seraya berkata: “Inilah suami ‘Ainul Mardhiyah…”
“Assalamu’alaikum” kataku bersalam kepada mereka. “Adakah di antara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?” Mereka menjawab salamku dan berkata: “Tidak, kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu!”
Beberapa kali aku sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik, tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku meneruskan langkah.
Akhirnya aku sampai pada khemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: “Hai ‘Ainul Mardhiyah, ini suamimu datang …!”
Ketika aku dipersilakan masuk, kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia berkata: “Bersabarlah, kamu belum diizinkan lebih dekat kepadaku, karena roh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu.”
Anak muda melanjutkan kisah mimpinya: “Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid! Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama”.
Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan melanggar mereka. Selesai pertempuran, aku mencoba meneliti, kulihat anak muda itu penuh luka di tubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga rohnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia.
(Sumber: Irsyadul ‘Ibad Ila Sabilir Rosyad lisy Syaikh Zainuddin bin Abdul Azizi bin Zainuddin al-Malibari. Terjemah: H. Salim Bahreisy ).*
Bicara kita
senyumanmu dan kasihmu menusuk
membelai kalbu sejak detik pertemuan
tiada kata seindah bahasa dapatku huraikan
tentang kesucian kasihmu..
ia terlalu indah untukku..
ku ukirkan senyumanmu dihatiku sebagai penguat kasih kita..
keindahan hubungan kita adalah hiasan
yang terindah didalam hidupku..
kemanjaan mu
keindahan bicara mu yang menenangkan
kita rindukan tiap suasana yang kita miliki bersama mu
esok pasti perasaan ini tidak berubah
rasa rindu ini semakin hari
semakin kuat..semakin mesra..semakin sebati dalam diri kita
kotak fikiran kita sentiasa mengingatimu
lusa pula pasti kita tetap dengan rasa rindu ini
kerana mu adalah insan yang ku sayang
rindu kita tetap disini menanti
hari ini, esok, lusa dan selamanya
rindu ini akan sentiasa menemani
kita adalah insan paling istimewa
mengajar kita erti rindu yang sebenarnya
membelai kalbu sejak detik pertemuan
tiada kata seindah bahasa dapatku huraikan
tentang kesucian kasihmu..
ia terlalu indah untukku..
ku ukirkan senyumanmu dihatiku sebagai penguat kasih kita..
keindahan hubungan kita adalah hiasan
yang terindah didalam hidupku..
kemanjaan mu
keindahan bicara mu yang menenangkan
kita rindukan tiap suasana yang kita miliki bersama mu
esok pasti perasaan ini tidak berubah
rasa rindu ini semakin hari
semakin kuat..semakin mesra..semakin sebati dalam diri kita
kotak fikiran kita sentiasa mengingatimu
lusa pula pasti kita tetap dengan rasa rindu ini
kerana mu adalah insan yang ku sayang
rindu kita tetap disini menanti
hari ini, esok, lusa dan selamanya
rindu ini akan sentiasa menemani
kita adalah insan paling istimewa
mengajar kita erti rindu yang sebenarnya
Friday, 7 October 2011
Cinta setia
Apa pun yang kau katakan,
bagaimanapun kau menolaknya,
cinta akan tetap berada di sana,
menunggumu mengakui keberadaannya
menunggumu dengan penuh setia
tidak pernah mengecewakan
tidak pernah menghampakan
tidak pernah merasa sendiri
walau seketika kita membiarkan
tanpa teman untuk menemaninya
cinta tidak pernah mengkhianati
Cuma kita yang selalu alpa didalamnya
Namun Tuhan memberi ku nafas
Untuk ku bertahan didalam mencintai
Walaupun terkadang aku kandas didalamnya
Namun cinta itu indah
Jika cinta berlandaskan
Jika cinta berpaksikan
Jika cinta berpandukan
Nilai-nilai yang murni
Aku meneruni tangga-tangga cinta
Satu persatu dan ku kutip
Lalu ku letakkan di kanan hatiku
Dan berkata inilah setianya cinta
Cinta lahir dari ingatan ku kepadaNYA
Cinta lahir dari kasihku kepadaNYA
Lalu mengapa aku perlu mencari cinta yang lain
Seandainya CINTA ITU TELAH HADIR SEJAK AKU
DIDALAM PERUT IBUKU.....
CINTA ABADI ITULAH CINTA YANG HAKIKI
YANG TIDAK PERNAH MEMBUAT HATI KECEWA
YANG TIDAK PERNAH MEMBUAT HATI MERANA
NAMUN CINTA INI YANG SELALU MEMBUAT DIRIKU
MERASA TENANG BERADA DISISINYA....................
bagaimanapun kau menolaknya,
cinta akan tetap berada di sana,
menunggumu mengakui keberadaannya
menunggumu dengan penuh setia
tidak pernah mengecewakan
tidak pernah menghampakan
tidak pernah merasa sendiri
walau seketika kita membiarkan
tanpa teman untuk menemaninya
cinta tidak pernah mengkhianati
Cuma kita yang selalu alpa didalamnya
Namun Tuhan memberi ku nafas
Untuk ku bertahan didalam mencintai
Walaupun terkadang aku kandas didalamnya
Namun cinta itu indah
Jika cinta berlandaskan
Jika cinta berpaksikan
Jika cinta berpandukan
Nilai-nilai yang murni
Aku meneruni tangga-tangga cinta
Satu persatu dan ku kutip
Lalu ku letakkan di kanan hatiku
Dan berkata inilah setianya cinta
Cinta lahir dari ingatan ku kepadaNYA
Cinta lahir dari kasihku kepadaNYA
Lalu mengapa aku perlu mencari cinta yang lain
Seandainya CINTA ITU TELAH HADIR SEJAK AKU
DIDALAM PERUT IBUKU.....
CINTA ABADI ITULAH CINTA YANG HAKIKI
YANG TIDAK PERNAH MEMBUAT HATI KECEWA
YANG TIDAK PERNAH MEMBUAT HATI MERANA
NAMUN CINTA INI YANG SELALU MEMBUAT DIRIKU
MERASA TENANG BERADA DISISINYA....................
Jika
Jika bukan pada Tuhan, aku mungkin tak jatuh cinta lagi
Jika bukan pada Ibu, aku mungkin tak bisa mencinta lagi
Jika bukan pada puisi, aku mungkin tak punya cinta lagi.
Jika bukan pada dunia, aku mungkin tak kenal pahit manisnya jatuh
di kubangan hidup yang memberikan kesaksian airmata
jika bukan pada sahabat, aku mungkin telah tewas dalam kehidupan ini
Jika bukan pada kuatnya hati ini untuk bertahan
aku mungkin telah kandas untuk selamanya
Jika bukan pada Ibu, aku mungkin tak bisa mencinta lagi
Jika bukan pada puisi, aku mungkin tak punya cinta lagi.
Jika bukan pada dunia, aku mungkin tak kenal pahit manisnya jatuh
di kubangan hidup yang memberikan kesaksian airmata
jika bukan pada sahabat, aku mungkin telah tewas dalam kehidupan ini
Jika bukan pada kuatnya hati ini untuk bertahan
aku mungkin telah kandas untuk selamanya
Thursday, 6 October 2011
Sahabat vs Cinta
Orang kata
SAHABAT itu SELAMANYA
Orang kata SAHABAT lebih dari CINTA
Orang kata sekali SAHABAT selamanya SAHABAT
Orang kata pilih lah SAHABAT dari CINTA
Orang kata mereka pentingkan SAHABAT dari CINTA
SEBABNYA???
Mereka kata CINTA itu buta dan akan menyebabkan kita JATUH danTERLUKA
Mereka kata SAHABAT pula akan bantu kita BANGUN danPULIHKAN kita
Mereka kata CINTA boleh di cari tetapi SAHABAT sukar untuk di cari~~
MAKA.....
Mereka pilih SAHABAT dari CINTA...
Mereka dahulukan SAHABAT dari CINTA...
Mereka pentingkan SAHABAT dari CINTA...
TETAPI....
Bila mereka mula merasai CINTA
SAHABAT di tinggalkan...SAHABAT di lupakan...
CINTA boleh menegur tentang SAHABAT...tapi...
SAHABAT tak boleh menegur tentang CINTA...
Kata-kata dan ikrar hanya tinggal kata-kata tanpa makna..
SEBABNYA
CINTA telah menjadi segala-galanya
CINTA telefon pukul 4 pagi tak apa
CINTA merajuk tak apa
CINTA marah tak apa
BILA
SAHABAT telefon pukul 4 pagi, talian sibuk...
"CALL WAITING" pun tak di pedulikan...
SAHABAT ada masalah langsung tak di endahkan...
SAHABAT merajuk, dia yang marah...
SAHABAT marah, dia terus putuskan persahabatan...
SEBABNYA
Dia fikir CINTA akan temani dia...
Tapi..dia tak pernah fikir "adakah cinta itu cinta sejati?"
Sedangkan SAHABAT sejati sudah ditinggalkan
AKHIRNYA
Setelah di tinggalkan dan dilukai oleh CINTA
Dia kembali mencari SAHABAT
Menagih kembali kasih SAHABAT
Luka SAHABAT terlalu dalam...
Namun, SAHABAT masih menerimanya...
Kerana, bagi sahabat, SAHABAT ADALAH SELAMANYA
Luka yang telah di gores di hati, SAHABAT menganggapnya sebagai... dugaanPERSAHABATAN
Kerana bagi SAHABAT~~"Sahabat sebenar akan mencapai tangan sahabatnya dan akan menyentuh hatinya"
SAHABAT itu SELAMANYA
Orang kata SAHABAT lebih dari CINTA
Orang kata sekali SAHABAT selamanya SAHABAT
Orang kata pilih lah SAHABAT dari CINTA
Orang kata mereka pentingkan SAHABAT dari CINTA
SEBABNYA???
Mereka kata CINTA itu buta dan akan menyebabkan kita JATUH danTERLUKA
Mereka kata SAHABAT pula akan bantu kita BANGUN danPULIHKAN kita
Mereka kata CINTA boleh di cari tetapi SAHABAT sukar untuk di cari~~
MAKA.....
Mereka pilih SAHABAT dari CINTA...
Mereka dahulukan SAHABAT dari CINTA...
Mereka pentingkan SAHABAT dari CINTA...
TETAPI....
Bila mereka mula merasai CINTA
SAHABAT di tinggalkan...SAHABAT di lupakan...
CINTA boleh menegur tentang SAHABAT...tapi...
SAHABAT tak boleh menegur tentang CINTA...
Kata-kata dan ikrar hanya tinggal kata-kata tanpa makna..
SEBABNYA
CINTA telah menjadi segala-galanya
CINTA telefon pukul 4 pagi tak apa
CINTA merajuk tak apa
CINTA marah tak apa
BILA
SAHABAT telefon pukul 4 pagi, talian sibuk...
"CALL WAITING" pun tak di pedulikan...
SAHABAT ada masalah langsung tak di endahkan...
SAHABAT merajuk, dia yang marah...
SAHABAT marah, dia terus putuskan persahabatan...
SEBABNYA
Dia fikir CINTA akan temani dia...
Tapi..dia tak pernah fikir "adakah cinta itu cinta sejati?"
Sedangkan SAHABAT sejati sudah ditinggalkan
AKHIRNYA
Setelah di tinggalkan dan dilukai oleh CINTA
Dia kembali mencari SAHABAT
Menagih kembali kasih SAHABAT
Luka SAHABAT terlalu dalam...
Namun, SAHABAT masih menerimanya...
Kerana, bagi sahabat, SAHABAT ADALAH SELAMANYA
Luka yang telah di gores di hati, SAHABAT menganggapnya sebagai... dugaanPERSAHABATAN
Kerana bagi SAHABAT~~"Sahabat sebenar akan mencapai tangan sahabatnya dan akan menyentuh hatinya"
Sunday, 2 October 2011
Rasa Cinta
Adakah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adakah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adakah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum indah berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu........
namun bisakah aku menerima cinta orang ketiga buatku
beginikah rasa cinta walau cinta itu bukan antara aku dan dia
tapi rasa cinta antara aku dengan yang lain.....
oh cinta mengapa kamu serba tak kena.........
dan masih peduli terhadapnya..
Adakah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adakah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum indah berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu........
namun bisakah aku menerima cinta orang ketiga buatku
beginikah rasa cinta walau cinta itu bukan antara aku dan dia
tapi rasa cinta antara aku dengan yang lain.....
oh cinta mengapa kamu serba tak kena.........
Saturday, 1 October 2011
Mencari dan terus mencari cinta ILAHI: HATI YANG PALING INDAH
Mencari dan terus mencari cinta ILAHI: HATI YANG PALING INDAH: Sehingga saat ini, saya masih termenung panjang tatkala mengulang baca sebuah sajak yang baru saya siarkan dua hari yang lalu. CINTA 100%....
Cerita cinta
Engkau bukan untukku
Walau ku mencintai dirimu
Engkau ada di hatiku
Tapi ku tak sanggup bersamamu
Lepaskanlah diriku
Cepat pergi tinggalkan aku
Ku tak ingin melihatmu
Ku mohon lupakanlah aku
Ini akhir cerita cinta kita
Tak akan lagi ku mengulanginya
Andaikan dulu kau mengerti
Tak akan berhenti sampai disini
Kau memang seindah pelangi
Tapi kau buat aku patah hati
Hilang sudah cintaku ini
Dengan apa yang telah terjadi
Cinta bukan untuk di bagi
Walau ku mencintai dirimu
Engkau ada di hatiku
Tapi ku tak sanggup bersamamu
Lepaskanlah diriku
Cepat pergi tinggalkan aku
Ku tak ingin melihatmu
Ku mohon lupakanlah aku
Ini akhir cerita cinta kita
Tak akan lagi ku mengulanginya
Andaikan dulu kau mengerti
Tak akan berhenti sampai disini
Kau memang seindah pelangi
Tapi kau buat aku patah hati
Hilang sudah cintaku ini
Dengan apa yang telah terjadi
Cinta bukan untuk di bagi
Subscribe to:
Posts (Atom)