Aku ingin mengapai bintang
Aku ingin mengapai bulan
Aku ingin mengapai matahari
Aku ingin mengapai n trus mengapai
Namun ku terleka
Tanganku belum sempurna sifat-sifatnya
Kerana aku Cuma manusia biasa
Yang tak bisa mengapai
yang hakikatnya kebenaran
dari sebuah kehidupan
Aku telah merelakan segala-galanya
Namun mengapa aku ingin menoleh lagi
Pada setiap duri-duri yang telah lama ku tinggalkan
mengapa sekarang aku ingin mengenggamnya kembali
aku ingin mengapai hatimu
aku ingin mengapai wajahmu
aku ingin mengapai cintamu
aku ingn mengapai janjimu
namun ku terleka
tanganku belum sempurna sifat-sifatnya
kerna aku bukannya para nabi
aku telah merelakan segala-galanya
pada ketentuanNya
lalu mengapa perlu aku menangis
pada setiap dugaan yang mendatang
sedangkan itu hanya
segenggam duka yang terbeku dalam liku-liku kehidupan
suratan yang bertandang bukannya mainan tidur
kerna yang pasti itu adalah realiti
bukannya sandiwara
No comments:
Post a Comment